Dr. Arnold Tindas

Dr. Arnold Tindas
Caleg DPR RI dari PKDI-32 No Urut 2 Dapil se-Provinsi D.I. Yogyakarta

PARTAI KASIH DEMOKRASI INDONESIA (PKDI)

PARTAI KASIH DEMOKRASI INDONESIA (PKDI)
MOTO: "DENGAN KASIH MEMBANGUN INDONESIA"; VISI: "Memperjuangkan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagaimana dimaksud dalam UUD'45 dengan semangat kasih dan jiwa kasih." MISI: "Memperjuangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia (Solus Populis Suprema Lex: Suara Rakyat adalah Hukum Tertinggi) sehingga menjadi wadah bagi suara dari masyarakat yang tidak bersuara (Voice of the Voiceless); Berjuang mewujudkan kebaikan bersama (Bonum Comunae) untuk tatanan masyarakat baru Indonesia yang demokratif, maju dan humanis.

Monday, March 30, 2009

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA

Jumat, 28 2008 19:10 WIB
3.000 UMKM Yogyakarta Dapat Perhatian Khusus
Penulis : Sulistiono
YOGYAKARTA--MI: Sebanyak 3.000 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Yogyakarta mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat melalui program pengembangan ekonomi berbasis kewilayahan.

Program itu diharapkan mampu menjadi penguatan ekonomi masyarakat di saat situasi ekonomi nasional sedang lemah.

Program pendampingan pengembangan ekonomi berbasis kewilayahan yang tersebar di 45 kelurahan tersebut menghabiskan dana sekitar Rp6 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Yogyakarta.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) kota Y=
ogyakarta Aman Yuriadijaya, Jumat (29/11), mengatakan seluruh UMKM yang didampingi memiliki konsentrasi perdagangan lokal.

"Kita membantu usaha sektor riil pada pasar lokal. Program kita ini merupakan program penguatan UMKM lokal," katanya.

Untuk produk-produk kerajinan, pihak Disperindagkop Kota Yogyakarta juga memberikan fasilitas pendampingan dengan mengikutsertakan para produsen kerajinan dalam acara pameran-pameran.

Hingga akhir November ini, kata Aman, pihaknya menyelenggarakan pameran kerajinan di Bandung yang bertemakan Gelar Produk Kerajinan Jogja.

Berbagai produk kerajinan dipamerkan dalam acara yang digelar di Atrium Utama Bandung Indah Plaza (BIP)di Jalan Merdeka No 56 Bandung, Jawa Barat. "Berbagai kerajinan seperti lilin, bed cover, kulit, wayang klitik, kayu, logam, kuningan, alumunium, hingga kerajinan batik kita pamerkan," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta Rapingun mengatakan, pameran produk kerajinan di Bandung itu merupakan ajang pameran yang juga efektif untuk mengangkat potensi wisata Yogyakarta dari sektor perdagangan khususnya produk kerajinan.

"Permasalahan utama yang dihadapi oleh para UMKM adalah masalah permodalan, inovasi, pemasaran. Pameran adalah langkah kita untuk membantu dalam hal pemasarannya," ungkapnya. (SO/OL-01)

YOGYAKARTA PROFILE

The Special Region of Yogyakarta (Indonesian: Daerah Istimewa Yogyakarta, or DIY), is the smallest province of Indonesia (excluding Jakarta). It is located on the island of Java. It is the only province in Indonesia that is still formally governed by a precolonial Sultanate: the Sultanate of Ngayogyakarta Hadiningrat. In English it is pronounced /ˌdʒoʊgdʒəˈkɑrtə/, which derives from its Dutch spelling Jogjakarta. In Javanese (and Dutch) it is pronounced [jogjaˈkartɔ].

The city of Yogyakarta is the capital of the province.

Geography

Yogyakarta is located in south-central Java. It is surrounded by the province of Central Java (Jawa Tengah) and the Indian Ocean in the south.

The population of DIY in 2003 was approximately 3,000,000. The province of Yogyakarta has a total area of 3,185.80 km2. Yogyakarta has the second-smallest area of the provinces in Indonesia, after the Jakarta Capital Region. However it has, along with adjacent areas in Central Java, some of the highest population densities of Java.