Dr. Arnold Tindas

Dr. Arnold Tindas
Caleg DPR RI dari PKDI-32 No Urut 2 Dapil se-Provinsi D.I. Yogyakarta

PARTAI KASIH DEMOKRASI INDONESIA (PKDI)

PARTAI KASIH DEMOKRASI INDONESIA (PKDI)
MOTO: "DENGAN KASIH MEMBANGUN INDONESIA"; VISI: "Memperjuangkan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagaimana dimaksud dalam UUD'45 dengan semangat kasih dan jiwa kasih." MISI: "Memperjuangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia (Solus Populis Suprema Lex: Suara Rakyat adalah Hukum Tertinggi) sehingga menjadi wadah bagi suara dari masyarakat yang tidak bersuara (Voice of the Voiceless); Berjuang mewujudkan kebaikan bersama (Bonum Comunae) untuk tatanan masyarakat baru Indonesia yang demokratif, maju dan humanis.

Monday, April 6, 2009

Mahasiswa Yogyakarta Tolak politik Uang

Joko Widiyarso - GudegNet


Puluhan massa dari Gerakan Rakyat Peduli Demokrasi (Gardu Demokrasi) berunjuk rasa di halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY, Senin (06/04) menyatakan penolakannya terhadap politik uang menjelang pemungutan suara di pemilu 2009.

Dalam aksinya, massa dari mahasiswa yang merupakan gabungan dari KAMMI DIY, LISAN, HMP UGM, BEM KM UGM, BEM REMA UNY, BEM UPN, LEM MIPA UII, JMPP UGM, JMPP UAD, JMPP UMY, KMBM, FKAPMEPI, dan BRPRMI ini menolak dan mengutuk keras praktik-praktik politik uang dan semua bentuknya.

"Politik uang hanya akan memperbodoh rakyat. Apa artinya uang Rp 30 ribu jika nantinya akan mematikan demokrasi di Indonesia," kata Koordinator Umum aksi, Sujatmiko.

Selain itu, massa juga menuntut agar pelaku politik menyatakan komitmennya untuk tidakmelakukan politik uang. Menurut mereka, partai politik yang harus bertanggung jawab jika terjadi politik uang.

Massa yang sedianya ingin bertemu dengan perwakilan partai politik tidak diperbolehkan masuk gedung KPU karena mendapat kawalan dari puluhan satuan kepolisian yang menutup pintu KPU.

Disamping mengutuk keras aksi politik uang, massa juga menuntut agar Kepolisian Daerah dan Panwaslu agar melakukan tindakan progresif untuk mencegahnya. Oleh massa, masyarakat juga diharapkan untuk tidak memilih politisi yang melakukan praktik politik uang untuk mencegah tumbuhnya calon koruptor di Indonesia.

No comments: